Rabu, 26 Februari 2014

REVIEW BUKU BARU


Judul : 38 TAHUN MENCARI IBU
Pengarang : ALYA ZULFA
Kolasi : xiv +396 hlm; ilust; 19.5 cm
Cet ke-1 Tahun 2013
Penerbit: PT Elex Media Komputindo Jakarta
ISBN :978-602-02-2214-1
Harga Buku : Rp. 54.800,-


Buku ini adalah salah satu buku terbaru koleksi Perpustakaan.
Buku karya ALYA ZULFA, ini merupakan tulisan kisah nyata perjalanan hidupnya sendiri, tentang seorang anak yang terlahir bernama Reza Purwanti, yang berjuang keras mencari kejelasan nashab.  Tidak mudah.  Tapi pada akhirnya pencariannya membuahkan hasil.  Reza dewasa berhasil merangkai potongan-potongan puzzle, meski masalah demi masalah baru kemudian muncul.

Menarik ketika membaca ikhtisar pada halaman belakang cover buku ini:
"Sejak berusia lima hari, sang Ibu Kandung menyerahkan Reza Purwanti pada keluarga angkat.  Setelah mengetahui statusnya, Reza berjuang mencari nasabnya.  Tanpa berbekal informasi yang jelas, akhirnya ia dapat menemukan kakak kandung yang tak pernah ia kenal akibat konflik orangtua kandung mereka.  Pertolongan Allah yang senantiasa menuntun jalannya.
Namun pertemuan  dengan kedua kakak kandung itu tak hanya membawa kebahagiaan.  Masalah demi masalah bermunculan, termasuk perebutan harta warisan dan upaya keluarga besar dalam mengaburkan nasab Reza.
Satu demi satu rahasia yang tertutupi keluarga besarnya selama puluhan tahun tersingkap Reza pun semakin merasa yakin bahwa tidak ada keadilan yang abadi kecuali keadilan  dari Allah"

Bagaimana seorang anak yang telah dibesarkan dengan segenap limpahan kasih sayang dalam sebuah keluarga angkat yang berkecukupan. Halaman 4 buku  ini cukup menggambarkan bagaimana Reza mengapresiasi positif tentang keluarga angkatnya.

"Betapa tidak? Sejak usia lima hari hingga kini, ia tak pernah bertemu muka dengan ayah dan ibunya.  Reza diasuh oleh nenek dan kedua orangtua angkatnya.  Adalah H.Cecep Alie Zainuddin dan Hj.Erlina Rahmawati, kedua orang tua angkatnya yang sangat berjasa mendidik sekaligus mengantarkan Reza hingga menjadi sarjana, berumahtangga hingga dikaruniai empat anak.  Hampir separuh hidup Reza dihabiskan dalam keikhlasan dan kasih sayang Cecep dan Erlina."

Lantunan doa Reza untuk kedua orangtua angkatnya : "Sungguh  mulia hati mereka, Ya Tuhanku.  Terimalah amal ibadah mereka berdua sebagai pahala dan tabungan bagi mereka kelak di Yaumil Akhir.  Ya Allah Ya Rahman, Ya Rahim, berilah mereka berdua tempat-Mu yang terbaik di dunia dan di akhirat nanti, serta masukkanlah keduanya ke surga-Mu Terimakasih Mamah dan Papah yang dengan penuh keikhlasan telah mencurahkan   segenap kasih sayang, merawat, membesarkan dan memberikan nafas kehidupan kepada Reza kecil sehingga Reza dapat menjadi manusia yang mengenal kebesaran Sang Pencipta"

Cerita tetang romantisme, percintaan muda-mudi  hingga pernikahan (hal 9, 61-67, 71-75).
Cerita tentang konflik dan pertikaian.
Cerita tentang perjuangan menempa cita-cita.
Cerita tentang pahit, getir, kecewa dan air mata begitu gamblang Reza gambarkan dalam perjalanan mengungkap identitas dirinya.

Sehingga Reza dapat menyusun kepingan-kepingan cerita yang terserak, menjadi bingkai utuh kehidupannya.  Ada kebahagiaan dan keharuan yang menyeruak ketika akhirnya Reza benar-benar bertemu dengan kakak kandungnya.

Ada kekecewaan, ketika Reza tahu posisinya sebagai anak perempuan kandung dalam pernikahan Bisai dan Ani Iowa, tergantikan oleh Rita. Konspirasi pengaburan silsilah keluarga yang dilakukan oleh ibu tirinya yang dulu datang sebagai wanita selingkuhan dalam pernikahan kedua orangtuanya.

Membaca buku ini, akan mengurai air mata. Ada kesedihan, ketika yang dia temukan dalam kenyataan adalah abak-ibunya tak pernah dia temukan secara nyata dalam kehidupannya.  Ia hanya mendapati foto kedua orangtua yang teramat ia rindukan.  Kedua orangtuanya telah berpulang.  Ibunya meninggal dengan kondisi telah berpindah keyakinan.  Bahkan yang lebih menyedihkannya, pusara ibunya dalam kondisi tidak terurus.  Bahkan kedua kakak kandungnyapun tidak pernah menziarahi makam ibunya.   Tentang kemasygulan yang harus ia terima sebagai suatu kenyataan.  Tentang fakta yang tak terbantahkan bahwa Reza adalah anak kandung perempuan dari pasangan Bisai -Ani Iowa, tapi masih dinafikkan oleh sebagian saudaranya, karena dicurigai hanya karena harta waris.

Sebagai anak, munajat Reza tak habis, mengalir terus. Karena dengan doa, Reza memohon, berharap pada Yang Kuasa agar senantiasa diberikan kekuatan , kesabaran, keikhlasan, tentang syukur.  Reza berharap dibukakan pintu hidayah untuk semua orang yang amat dia kasihi, dia rindukan.

Membaca buku ini, tak cukup hanya dilembar pertama.  Pembaca akan digiring terus hingga bisa membaca lembar per lembar halaman buku ini sampai tuntas.  Dan kita bisa merasakan bagaimana Reza menuangkan berbagai rasa dalam buku ini, tentang perjuangannya mencari dan menemukan identitas diri "siapa Reza sebenarnya"