Minggu, 15 September 2013

Pencanangan Kobaca (Kota Batik Membaca)

ANDY NOYA - DUTA BACA INDONESIA 
DALAM KEGIATAN TALK SHOW DI PEKALONGAN


        Walikota M Basyir Ahmad mencanangkan Kota Batik Membaca (Kobaca) di Gedung Kesenian dan Olahraga Jetayu, Jumat (30/8). Duta Baca Indonesia Andy F Noya yang hadir pada Pencanangan Kota Batik Membaca hari itu, membagikan buku kepada siswa, guru dan pengelola taman baca. Tidak hanya membagikan buku, Andy F Noya juga menyebarkan ilmu dengan mengutip tulisan sejumlah penulis. "Man Jadda Wajada. Apa yang ditulis Ahmad Fuadi dalam buku Negeri lima Menara, mengajarkan kepada kita, bahwa siapa yang bersung-sungguh pasti akan berhasil," jelasnya.
Pada acara itu, Andy F Noya juga menghadirkan Ubaidillah Mochtar, guru SD Ciseel, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten yang juga pengelola Taman Baca Multatuli. "Taman baca kami awalnya hanya menumpang di rumah ketua RT. Tapi sekarang sudah mempunyai ruang sendiri," kata Ubaidillah. Karena keberhasilannya mengelola Taman Baca Multatuli di pelosoj desa, Andy F Noya memintanya membagikan ilmu bagaimana menghidupkan taman baca tersebut. Menurut Ubaidillah, taman baca bukanlah gudang buku, bukan pula museum.
"Harus ada kegiatan yang berkelanjutan yang membuat anak-anak menanti-nanti. Misalnya setiap bulan April ada buku baru dan kegiatan lainnya," paparnya. Itu pula yang dilakukan Ubaidillah dalam menghidupkan Taman Baca Multatuli. Di taman baca itu, Ubaidillah menyusun sejumlah kegiatan, di antaranya reading group, mengaji novel dan pentas teater. Selain itu, juga menerbitkan tulisan anak-anak dalam sebuah buku. "Jadi, dana itu tidak menjadi masalah. Yang terpenting berkreativitas," paparnya. Sementara itu, Walikota berharap, pencanangan Kota Batik Membaca bisa meningkatkan minat baca masyarakat Kota Pekalongan di semua lapisan. "Kami ingin semua masyarakat Kota Pekalongan mempunyai peluang sama dalam mendapatkan informasi," harapnya. Karena itu, pihaknya akan berupaya mewujudkan taman baca dan telecenter di semua RW di Kota Pekalongan. Dari 330 RW, saat ini sudah ada 260 taman baca. "Tahun ini diharapkan bisa dibangun 300 taman baca, dan tahun depan semua RW sudah mempunyai taman baca," katanya.
Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (KPAD) Kota Pekalongan Maryati mengatakan, untuk meningkatkan minat baca masyarakat, KPAD mulai tahun depan tidak hanya mengoperasikan perpustakaan keliling. Tetapi juga akan mengirimkan buku ke taman baca yang lokasinya jauh dari perpustakaan. "Kami akan mengirimkan buku ke taman baca minimal 25 buku," terangnya. Pencanangan Kota Batik Membaca dihadiri ratusa siswa, guru san pengelola taman baca. Hadir Kepala Biro Umum Perpustakaan Nasional Imam Nurhadi. Menurut dia, peran perpustakaan sangat penting untuk meningkatkan minat baca masyarakat. "Minat baca sebenarnya tidak ada korelasi dengan perpustakaan. Tapi perpustakaan sangat vital bagi masyarakat yang tidak bisa membeli buku," terangnya. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar