ANDY NOYA - DUTA BACA INDONESIA
DALAM KEGIATAN TALK SHOW DI PEKALONGAN
DALAM KEGIATAN TALK SHOW DI PEKALONGAN
Walikota M Basyir Ahmad mencanangkan Kota Batik Membaca (Kobaca) di
Gedung Kesenian dan Olahraga Jetayu, Jumat (30/8). Duta Baca Indonesia
Andy F Noya yang hadir pada Pencanangan Kota Batik Membaca hari itu,
membagikan buku kepada siswa, guru dan pengelola taman baca. Tidak hanya
membagikan buku, Andy F Noya juga menyebarkan ilmu dengan mengutip
tulisan sejumlah penulis. "Man Jadda Wajada. Apa yang ditulis Ahmad
Fuadi dalam buku Negeri lima Menara, mengajarkan kepada kita, bahwa
siapa yang bersung-sungguh pasti akan berhasil," jelasnya.
Pada
acara itu, Andy F Noya juga menghadirkan Ubaidillah Mochtar, guru SD
Ciseel, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten yang juga pengelola Taman Baca
Multatuli. "Taman baca kami awalnya hanya menumpang di rumah ketua RT.
Tapi sekarang sudah mempunyai ruang sendiri," kata Ubaidillah. Karena
keberhasilannya mengelola Taman Baca Multatuli di pelosoj desa, Andy F
Noya memintanya membagikan ilmu bagaimana menghidupkan taman baca
tersebut. Menurut Ubaidillah, taman baca bukanlah gudang buku, bukan
pula museum.
"Harus
ada kegiatan yang berkelanjutan yang membuat anak-anak menanti-nanti.
Misalnya setiap bulan April ada buku baru dan kegiatan lainnya,"
paparnya. Itu pula yang dilakukan Ubaidillah dalam menghidupkan Taman
Baca Multatuli. Di taman baca itu, Ubaidillah menyusun sejumlah
kegiatan, di antaranya reading group, mengaji novel dan pentas teater.
Selain itu, juga menerbitkan tulisan anak-anak dalam sebuah buku. "Jadi,
dana itu tidak menjadi masalah. Yang terpenting berkreativitas,"
paparnya. Sementara itu, Walikota berharap, pencanangan Kota Batik
Membaca bisa meningkatkan minat baca masyarakat Kota Pekalongan di semua
lapisan. "Kami ingin semua masyarakat Kota Pekalongan mempunyai peluang
sama dalam mendapatkan informasi," harapnya. Karena itu, pihaknya akan
berupaya mewujudkan taman baca dan telecenter di semua RW di Kota
Pekalongan. Dari 330 RW, saat ini sudah ada 260 taman baca. "Tahun ini
diharapkan bisa dibangun 300 taman baca, dan tahun depan semua RW sudah
mempunyai taman baca," katanya.
Kepala
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (KPAD) Kota Pekalongan Maryati
mengatakan, untuk meningkatkan minat baca masyarakat, KPAD mulai tahun
depan tidak hanya mengoperasikan perpustakaan keliling. Tetapi juga akan
mengirimkan buku ke taman baca yang lokasinya jauh dari perpustakaan.
"Kami akan mengirimkan buku ke taman baca minimal 25 buku," terangnya.
Pencanangan Kota Batik Membaca dihadiri ratusa siswa, guru san pengelola
taman baca. Hadir Kepala Biro Umum Perpustakaan Nasional Imam Nurhadi.
Menurut dia, peran perpustakaan sangat penting untuk meningkatkan minat
baca masyarakat. "Minat baca sebenarnya tidak ada korelasi dengan
perpustakaan. Tapi perpustakaan sangat vital bagi masyarakat yang tidak
bisa membeli buku," terangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar