PERAN IT DALAM PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN (2)
Saat ini, manusia
semakin sulit melepaskan diri
dari ketergantungan terhadap perangkat
berbasis teknologi
informasi. Pernyataan ini
terbukti dari dimanfaatkannya produk-produk berbasis teknologi
informasi di semua sektor.
Mulai dari sektor
industri, bisnis, pemerintahan,
pendidikan bahkan juga sektor
keagamaan memanfaatkan teknologi informasi guna
mendukung aktivitasnya, tidak
terkecuali perpustakaan.
Perpustakaan sebagai salah
satu lembaga penyedia informasi
sangat mengandalkan produk-produk berbasis teknologi
informasi dalam memberikan
layanan kepada pengguna perpustakaan.
Salah satu bentuk pemanfaatkan teknologi
informasi di perpustakaan
adalah otomasi perpustakaan atau implementasi TIK di perpustakaan.
Otomasi perpustakaan adalah
pemanfaatan komputer untuk pengelolaan
perpustakaan yang menyangkut pengadaan bahan pustaka,
pengolahan dan pelayanan.
Dengan otomasi, diharapkan pengelola perpustakaan
mampu meningkatkan kualitas layanan kepada pengguna
perpustakaan serta memperbaiki
sistem administrasi
perpustakaan.
Pemanfaatan komputer
dalam kegiatan otomasi perpustakaan tidak hanya dimaknai sebagai
pemanfaatan komputer secara
fisik atau perangkat
keras, tetapi juga meliputi
pemanfaatan perangkat lunak.
Dalam kegiatan otomasi salah satu kebutuhan vital adalah ketersediaan
perangkat lunak aplikasi perpustakaan.
Penyediaan perangkat lunak aplikasi perpustakaan dapat dilakukan dengan
berbagai cara antara lain dengan membeli perangkat lunak komersil yang
disediakan berbagai perusahaan
pengembang perangkat lunak, mengembangkan sendiri dengan
pemanfaatkan jasa perusahaan pengembangan
perangkat lunak, pengembangkan
perangkat lunak dengan Sumber
Daya Manusia yang
dimiliki perpustakaan serta
memanfaatkan berbagai perangkat lunak
gratis yang digunakan perpustakaan. Salah satu perangkat lunak aplikasi perpustakaan yang dapat
digunakan adalah Senayan atau yang juga dikenal dengan nama
SLIMS (Senayan Library Management Systems).
Senayan merupakan free open
source software yang
didesain untuk otomasi
perpustakaan yang dapat diperoleh, digunakan dan distribusikan ulang
secara gratis, artinya
perpustakaan tidak perlu menyediakan
anggaran untuk pengadaan
dan pemanfaatan perangkat lunak ini.
Free Open
Source Software merupakan
perangkat lunak open source
yang dapat digunakan
secara gratis. Sedangkan open
source sendiri merupakan
perangkat lunak yang memiliki
kode sumber terbuka
sehingga dapat dimodifikasi oleh
pengguna. Open Source
dan Free Open Source
Software memiliki prinsip
dasar yang berbeda
dalam proses pengadaannya, Free
Open Source Software
dapat dipeoleh secara gratis
sedangkan perangkat lunak
open source tidak selama
dapat diperoleh secara
gratis, ada banyak perangkat lunak
open source yang
mengharuskan pengguna
mengeluarkan sejumlah uang
untuk mendapatkan dan menggunakannya.
Para
pengembang Senayan awalnya
mendedikasikan pengembangan
Senayan untuk perangkat
lunak aplikasi perpustakaan. Akan
tetapi sejalan dengan
perkembangannya, perangkat
lunak ini tidak
hanya dapat digunakan
untuk mengembangkan otomasi perpustakaan,
namun juga dapat digunakan untuk mengelola koleksi
digital (membangun perpustakaan digital)
dan mengelola koleksi audio serta audio visual
yang dapat dinikmati
langsung melalui fasilitas
web streaming yang disediakan oleh Senayan. Berbagai
fasilitas yang disediakan perangkat
lunak ini, Senayan layak
direkomendasikan untuk digunakan
oleh perpustakaan seni yang
belum memiliki perangkat
lunak aplikasi perpustakaan atau
perpustakaan seni yang
merasa perangkat lunak PHP
yang digunakan kinerjanya
belum maksimal. Melalui tulisan ini penulis ingin berbagi pengetahuan
tentang Senayan sebagai
perangkat lunak aplikasi
perpustakaan dan menyampaikan
berbagai argumentasi mengapa
perangkat lunak ini layak digunakan.
Profil Senayan.
Senayan Library Management System (SLiMS) adalah perangkat lunak sistem manajemen perpustakaan (Library Management System) dengan sumber terbuka yang lisensikan di bawah GPL v3.
Senayan merupakan
salah satu free
open source software berbasis
web yang dapat
digunakan sebagai perangkat lunak
untuk membangun otomasi
perpustakaan.
Motivasi penggunaan
perangkat lunak berbasis
web oleh perpustakaan adalah karena
aplikasi jenis ini memungkinkan perpustakaan mendekatkan berbagai
produk layanannya dengan
pengguna perpustakaan. Jenis perangkat
lunak ini memungkinkan pengguna untuk mengakses layanan
perpustakaan yang disediakan
perpustakaan melalui web atau portal perpustakaan. Berbagai perangkat lunak open source yang digunakan untuk mengembangkan
Senayan sehingga menjadi
sebuah perangkat lunak aplikasi
perpustakaan dibedakan
menjadi tiga jenis perangkat
lunak, yaitu perangkat
lunak yang berfungsi sebagai web server, bahasa
pemrograman dan database. Untuk membangun Senayan digunakan Apache untuk web
server, PHP sebagai bahasa pemrograman
dan MySQL sebagai
database yang menyimpan transaksi
data yang terjadi
di Senayan. Perangkat lunak
ini dibangun dengan
menggunakan PHP sehingga kode sumber (source
code) perangkat lunak
ini bersifat terbuka.
Kode sumber
yang bersifat terbuka
inilah yang memberikan peluang bagi
pengguna untuk mengembangkan Senayan
lebih lanjut sesuai dengan
kebutuhan perpustakaan. Hal
ini dimungkinkan karena PHP
merupakan bahasa pemrograman interpreter.
Program aplikasi perpustakaan SLiMS ini pertama kali dikembangkan dan digunakan oleh Perpustakaan Kementrian Pendidikan Nasional, Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat, Kementrian Pendidikan Nasional. Lebih spesifik
lagi kelahiran perangkat lunak
aplikasi aplikasi perpustakaan ini
dibidani oleh Hendro Wicaksono, Arie
Nugraha dan Wardiyono. Seiring pekembangan waktu, aplikasi ini kemudian dikembangkan oleh komunitas pengguna dan penggiat SLiMS.
Guna mendukung pengembangan Senayan
ke depan, saat
ini perangkat lunak aplikasi
aplikasi perpustakaan ini
memiliki komunitas
pengembang yang tergabung
dalam Senayan Developer Community
(SDC). Perangkat lunak SLiMS dapat diunduh di http://perpustakaan.kemdiknas.go.id/senayan atau http://slims.web.id.
Perangkat lunak
aplikasi aplikasi perpustakaan memiliki fungsi untuk
mempermudah kegiatan administrasi perpustakaan. Sebagai
perangkat lunak aplikasi
aplikasi perpustakaan maka Senayan
harus mampu mempermudah kegiatan administrasi
perpustakaan. Jika melihat menu-menu yang disediakan
Senayan, perangkat lunak
ini mampu menjalankan fungsi
administrasi yang ada
di perpustakaan. Kegiatan pengolahan,
peminjaman, pengembalian, pemesanan koleksi, penyiangan,
manajemen anggota, fasilitas
pencetakan barcode (barcode koleksi
dan anggota) serta
berbagai jenis laporan. Senayan
dapat membantu pihak
manajemen untuk membuat kebijakan
pengadaan atau sebagai
bahan pertimbangan untuk
memutuskan suatu kebijakan bagi perpustakaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar